POERBANTA
SEMUA TENTANG DIA
Selasa, 11 Oktober 2016
Kamis, 21 April 2016
Peranan Roh Allah Bagi Hamba Tuhan
Peranan Roh Allah Bagi Para Hamba
Tuhan
Jhoni Pranata Purba
I.
Latar
Belakang Masalah
Jika bicara mengenai Roh Allah maka yang
ada dibenak kita adalah Perjanjian Lama. Karena jika kita lihat dalam
Perjanjian Lama, Roh Allahlah yang paling banyak kita temui. Dalam Perjanjian
Lama kita dapat melihat bagaimana Allah berkarya bagi dunia dan segala isinya.
Pemeliharaan Allah juga membutuhkan perpanjangan tangan atau dapat kita katakan
penyambung lidah Allah atau yang mendengarkan suara Tuhan. Yang dipakai Tuhan
dalam karyanya adalah disebut sebagai hamba Tuhan. Namun dalam pekerjaan hamba
ini, apakah ia menggunakan kekuatanya ? ataukah para hamba Allah dapat
mengerjakan tugas yang besar dan berat tanpa penyertaan Allah itu sendiri.
Dalam sejarah Perjanjian Lama banyak sekali kita temukan hamba Tuhan yang
bekerja untuk kemulian nama Tuhan. Dan Hamba Tuhan yang dipakai Tuhan luar
biasa juga berasal dari latar-belakang yang berbeda-beda.
Maka melalui seminar ini kita akan
membahas mengenai bagaimana sebenarnya Peranan Roh Allah bagi para hamba Tuhan
dalam Perjanjian Lama. Sehingga kita melihat bagaimana Roh Allah itu sangat
penting bagi hamba Tuhan. Hal ini juga akan menjawab pergumulan saat ini dalam dunia
pelayanan gereja sekarang dimana banyak yang mengaku hamba Tuhan namun apakah
dia dipenuhi Roh Allah atau tidak. Bagaimana Roh Allah itu bekerja dan
bagaimana dampaknya kepada orang yang dipenuhi Roh Allah akan kita pelajari
dalam seminar ini. semoga seminar ini dapat memberikan edukasi yang baru kepada
kita semua.
II.
Pembahasan
2.1.Pengertia
Roh Secara Umum
Dalam Kamus Alkitab “roh” dalam bahasa
Ibrani רוּחֵ (ruach)
berarti angin (Kel.10:13) atau napas (Kej.6:17) atau kuasa ilahi (Yeh.39:9). Dalam
Perjanjian Baru disebut pneuma
mempunyai arti luas. Roh itu datang dari api (Mat 3:11), Roh datang atas
murid-murid pada hari pentakosta menyerupai api (Kis. 2:3), tetapi kedengaranya
seperti angin (pneuma). [1]
Namun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “roh” (ruh) artinya sesuatu yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya
hidup (Kehidupan), nyawa, sebagai mahluk hidup yang tidak berjasad, hidup yang
tidak berbadan jasmano yang berakal budi dan berperasaan (seperti
malaikat/setan), “roh” juga diartikan jiwa, badan, halus, dan selain itu juga
semangat (power).[2]
2.2.Roh
Allah Dalam Perjanjian Lama
Dalam Perjanjian Lama “Roh Allah” (רוּחֵ אֳלֹה֮םִ= ruackh Elohim)
berbicara tentang kuasa-Nya. Secara harafiah Roh Allah berarti kehadiran Allah
yang aktif dan terlihat.[3]
Ruackh sering berarti angin, sering juga dianggap berkuas, bahkan bisa mmerusak
(Kel. 10:13, 14:21, Ayb 21:18, Mzm. 1:4, 1 Raj. 19:11, Yeh. 1:4). Roh Allah
adalah sumber dari semua yang hidup, semua kehidupan jasmani dan rohani. Roh
Allah adalah prinsif aktif yang datang dari Allah dan memberikan kehidupan
kepada dunia. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dalam diri Allah selain Roh
Allah. Roh Allah adalah Roh yang keluar dari dalam diri Allah yang berarti
Allah juga.[4] Kata Roh
Allah pertama kali muncul dalam perjanjian lama dalam Kejadian 1:2 yaitu
רוּחֵ אֳלֹה֮םִ ruakh
elohim, yang mana Roh melayang-layang di atas permukaan
air, membentuk manusia (Kej. 2:7), membaharui permukaan bumi. Roh Allah
adalah ruakh (nafas, angin). Kehidupan manusia terbuka bagi kuasa terbuka
bagi kuasa Roh Allah, belajar mencerminkan Allah.[5]
J.L.Packer menambahkan bahwa ruackh
Yahwehlah yang membentuk ciptaan, hewan dan manusia dan mengatur alam dan
sejarah menyatakan pesan Allah pada nabi-Nya, mengajar melalui firman yang
diwahyukanya agar setia dan berbuah, beriman, bertobat, taat, benar, memuji,
dan berdoa, memperlengkapi seorang pemimpin agar bijaksana dan efektif dalam
meminpin dan yang lainnya.[6]
Ruackh
Yahweh adalah pelaksana dari semua kehendak Allah, ruakh ini bekerja di seluruh bumi, ruakh di utus oleh Allah (Maz. 104-30) dan diberikan oleh Allah
(Bil. 11:29, Yes. 42:1,5). Roh itu melayang-layang di atas permukaan air (Kej.
1:2) pada awalnya, dan Ia hadir di seluruh bumi (Maz. 139:7).[7] Ruakh adalah sumber dari segala kecerdasan
intelektual, moral, fisik (Kej. 6:3, Ayb 32:8;33:4, 34:14;14, Maz. 104:30), Ruackh mengakibatkan hal yang luar biasa
(1 Raj. 18:12, 2 Raj. 2:16), Ia berdiam dalam umat Allah (Yes. 63:11, Hag.
2:5), Roh juga memperlengkapi umat dan hamba Allah dengan kekuatan (Hak. 3:10,
14:16,19; 15:14, 1 Sam. 11:16, 16:13; 1 Taw. 12:18), dengan hitmat (Bil. 27:8),
dengan keahlian (Kel. 31:3).[8]
Penggunaan kata “Roh”…. (ruach) yang
paling signifikan meliputi kehadiran-Nya dalam kejadian metafisik terkhusus Roh
Allah, ekspresi dari Roh Allah terdapat hanya 11 kali, Roh Tuahn 25 kali, dan
Roh Kudus 3 kali (Maz. 51:13, Yes. 63:10,11). Bagaimanapun pekerjaan dari Roh
Tuhan dapat
menembus alam biasa dan dapat hadir dalam bentuk yang bermacam-macam. Roh Allah
adalah sumber kehidupan ciptaan (Mzm 104:29; Ayub 33:4).[9]
Sehingga dapat dikatakan bahwa
Perjanjian Lama memberikan penjelasan bahwa Allah adalah Roh “ruakh”. Hal ini hendak menjelaskan bahwa
Yahweh adalah Allah yang bernafas, Allah yang hidup, Allah yang bertindak. Dan
bahwa Allah sebagai Allah yang demikian Ia adalah sumber hidup dari segala
sesuatu yang ada di dunia ini, khususnya dari manusia. Tuhan Allah memberikan
Roh-Nya atau mencurahkan Roh-Nya, untuk bertindak dan berkuasa.[10]
Roh Allah adalah nafas Allah atau asa hidup ilahi, yang dinyatakan dalam
karya-karya Allah yang dinamis. Roh inilah daya pencipta Allah yang menempatkan
diri sebagai daya hidup dari firman Allah yang menciptakan (Mzm 33:6). Maka Roh
Allah ini sama dengan yang di Mazmur. 104:30 disebut “Jari” atau “tangan”
Allah. Bahwa denganya Allah membuat segala sesuatu. Roh ini jugalah yang
menjadikan manusia dapat diperbaharui hidupnya.[11]
2.3.Pengertian
Hamba Secara Umum
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
istilah “Hamba” dapat diartikan abdi,budak, belian, pelayan.[12]
Berbicara mengenai “hamba”, tidak dapat dipisahkan dari dua tanggung jawab
“hamba” yaitu pekerjaan dan ketaatan.[13]
2.4.Hamba
Dalam Perjanjian Lama
Istilah “hamba” dalam Perjanjian Lama
adalah עֶבִך (Eved)
dan istilah ini merupakan istilah yang sangat banyak dijumpai. Artinya istilah
“hamba” adalah budak atau juga seseorang yang dimiliki oleh seorang tuan yang
berkuasa atas dirinya. Jadi seorang hamba adalah seorang yang harus taat
keapada tuanya yang memiliki kehidupan.[14]
Menurut makna harafiahnya, kata “hamba” menunjuk pada status yang amat rendah
dalam masyarakat. Tetapi di dalam PL kata ini justru mengandung makna yang
tinggi dan bermartabat.[15]
Hamba Tuhan dalam Perjanjian Lama disebut dengan pelayan, yang berarti seorang
yang bekerja untuk keperluan orang lain untuk melaksanakan kehendak orang
tersebut.[16]
Dalam hidup keagamaan Israel kata itu
dipakai untuk menunjukkan kerendahan diri seseorang dihadapan Allah. Jadi hamba
Tuhan berarti orang yang menjadi milik Allah, berbakti kepada Allah sebagai
panggilan hidupnya serta mengabailkan kepentingan sendiri.[17]
Hamba Tuhan dalam kitab Yesaya digambarkan sebagai seseorang yang akan
melakukan pekerjaan berkhotbah dan yang akan menderita luar biasa (Yes. 53:5)
tetapi yang pada akhirnya dipermuliakan dan dinubuatkan bahwa hamba Tuhan itu
akan menderita (Yes. 53 dan 50:6).[18]
2.5.Gambaran
Roh Allah Dalam Perjanjian Lama
Di dalam Alkitab ada beberapa gambaran
yang digunakan untuk menunjuk tentang Roh dan pekerjaanya.
o
Nafas hidup (life-breath), kejadian 2:7 secara awal menghadirkan pandangan
biblika tentang Roh. Allah menghembuskan nafas kedalam hidung manusia, dan ia
menjadi mahluk yang hidup. Di dalam perjanjian Lama nafas dari semua ciptaan
adalah kepunyaan Allah yang dapat diambil-Nya kapanpun ia mau (Mzm 104:29-30).
Roh itu kemudian hidup dimana Allah sebagai sumber dari kehidupan manusia.
o
Angin ( wind),
berhubungan dengan nafas, maka roh juga adalah angin
(Kej.8:1;Bil.11:31;Yes.27:8). Johanes 3 dengan lebih eksplisit menghubungkan
gambaran hubungan angin dengan Roh Allah, membicarakan tentang angin alami yang
mesterius dan peraturan Roh bagi orang-orang yang percaya yang hidup baru.
o
Api (fire).
Gambaran akan Roh Ini mungkin tidak seumum nafas. Yesaya 4:4 mengatakan bahwa
“ketika Allah... memberikan daerah Yerusalem di tengah-tengahnya dengan Roh
yang menghakimi dan membakar”. Dan nats lain seperti Yesaya 33:1 menjelaskan
“amarahMu seperti api yang memakan kamu sendiri”.
o
Air (water),
dua nats dalam kitab Yesaya meramaikan kedatangan juruselamat dengan “Roh kudus
yang dituangkan”. Penghancur masa mendatang akan mengakhiri “sampai Roh
dicurahkan bagi kita dari atas” (Yes. 32:15). Pada saat itu Allah berkata “aku
akan mencurahkan air ke tanah yang haus, dan hujan yang lebat ke atas tempat
yang kering...(Yes 44:3)”
o
Awan (cloud),
di dalam Perjanjian Lama awan nampak sebagai bentukkehadiran dan kemuliaan
Allah . seperti ketika Musa berada di gunung Sinai (Kel.24:1518).[19]
2.6. Peranan
Roh Allah bagi Hamba Tuhan
2.6.1.
Musa
Musa adalah seorang yang terdidik dalam
tradisi elite Mesir, kemudian ditus Allah untuk membebaskan Israel dari Mesir,
selnjutnya menuntun mereka menuju Tanah Perjanjian. Walaupun peran Musa besar
dalam proses pembebasan Israel itu, tetapi dalam pristiwa ini pengendali
utamanya adalah Allah sendiri. Dalam rangka pembebasan ini, Musa dilibatkan.
Tuhan memanggil dan mengutusnya dalam situasi krisis historis yang sedang
Israel alami. Ia menghadap dan melawan Firaun, dan membawa Israel keluar dari
Mesir. Menurut kitab Bilangan, Musa dikaruniakan Roh Tuhan untuk peran
kepemimpinan (Bil. 11:17). Untuk tugas itu dia diberi kemampuan oleh Roh Tuhan.
Ia menjadi pelayan, hamba Tuhan dalam proses ini (Ul. 33:1 Yos. 1:1). Ketika
Musa merasa tidak mampu. Allah membagikan Roh Tuhan yang ada bagi Musa kepada
70 tua-tua. Bilangan 11:17, 25, Roh Tuhan yang diberikan adalah Roh yang ada
pada Musa. Itu berarti kepemimpinan mereka tidak dapat dipisahkan dari
kepemimpinan Musa. Walaupun demikian bukan Musa yang memberikan Roh itu, tetapi
Tuhan sndiri yang bertindak, mengambil sebagian Roh-Nya pada Musa dan
menaruhnya pada 70 tua-tua.[20]
2.6.2.
Yosua
Yosua adalah pemimpin setelah Musa,
seorang pendukung Musa yang bersemangat (Bil. 11:28-29). Yosua dilanti Musa
untuk meneruskan tugas kepemimpinan atas Israel (Bil. 27:12-23). Dalam
pelantikan itu Yosua berdiri di hadapan Imam Eleasar dan seluruh umat. Kitab
Bilangan 27;18 menggambarkan Yosua sebagai orang yang penuh dengan Roh Allah,
suatu kualifikasi yang atas dasar itu Tuhan menyuruh Musa melantikny, Ia juga
pemimpin dengan Roh kebijaksanaan (Ul. 34:9), sebagai pewaris Musa. Walaupun
sebagai penerus, Yosua tetap berarti, Ia menunaikan tugas kepemimpinan dengan
kuasa Roh Allah. Barth menggambarkan Yosua sebagai pemimpin Kharismatis besar,
penuh roh hitmat, setaraf dengan pemimpin lain di Perjanjian Lama.[21]
2.6.3.
Bezalel
Pengalaman Bezalel, hamba Allah yang
hidup sezaman dengan Musa, menyingkapkan cara roh Allah dapat membantu kita
(Keluaran: 30: 30-35). Bezalel
ditunjuk untuk membuat barang-barang untuk tabernakel. Apakah ia memang seorang
perajin sehingga dapat melaksanakan proyek besar ini? Mungkin saja. Tetapi,
pekerjaan terakhirnya adalah membuat batu bata di Mesir. (Kel. 1:13, 14)
Jadi, bagaimana Bezalel akan melaksanakan tugas yang sulit ini? Allah ”memenuhi dia dengan roh Allah dalam hal hikmat,
pengertian dan pengetahuan dan dengan segala macam keahlian untuk membuat
berbagai rancangan, untuk membuat . . . segala macam barang yang
membutuhkan kemahiran”. Bakat apa pun yang tadinya dimiliki Bezalel makin
berkembang dengan bantuan roh Allah. Demikian pula yang dialami Oholiab.
Bezalel dan Oholiab akhirnya menjadi sangat terampil sehingga tidak saja dapat
melakukan tugasnya tetapi juga bisa mengajar orang lain. Ya, Allah menaruh
dalam hati mereka kecakapan untuk mengajar.Bukti lain bahwa Bezalel dan Oholiab
dibimbing oleh roh Allah adalah hasil karya mereka sangat baik mutunya.
Kira-kira 500 tahun kemudian, barang-barang itu masih tetap digunakan.
(2 Taw. 1:2-6) Tidak seperti perajin masa kini, Bezalel dan Oholiab tidak
mencari ketenaran pribadi. Mereka ingin agar Yehuwa yang mendapat pujian.—Kel.
36:1, 2. Jadi Bezalel yang dipenuhi dengan Roh Allah itu adalah adalah
orang yang mendesain dan merancang dan yang membuat tabut perjanjian serta
segala perabot yang dipakai di kemah ibadah/Tabernakel Musa. Roh Allah memenuhi
Bezalel itulah yang memampukan dia menghasilkan karya seni uang luar biasa
indah. Karena Roh Allah yang ada dalam diri Bezalel membuat dia memiliki
keterampilan seni yang menakjukkan.[22]
2.6.4.
Saul
Raja Saul pun menjadi pribadi yang seluruhnya
berubah begitu Roh Alalh memasukinya (1 Samuel 10: 10-11). Pada zaman Saul,
secara umum diterima bahwa para nabi memiliki Roh Allah dan bahwa Roh itu
terkadang memilih menjelmakan diri-Nya dalam tindakan spontan berupa tarian dan
pekikan.[23] Roh
Allah lah yang memampukan Saul untuk bernubuat dalam 1 Samuel 10:6 sama juga
halnya dengan para utusan Saul yang bernubuat di depan Samuel dalam 1 Samuel
19: 18.[24]
2.6.5.
Daud
Demikian juga Roh Allah datang atas
Daud, setelah diurapi (I Sam 16:13).[25]Tentang
raja Daud ada cerita yang mengatakan bahwa pengangkatanya pernah diteguhkan
oleh pemberian Roh Tuhan. Berita ini terdapat di dalam cerita pengurapan Daud
yang terkenal (1 Samuel 16, 1-13). Samuel yang tadinya mengurapi Saul, kini
disuruh pergi ke Betlehem untuk mengurapi Daud, putra bungsu Isai itu. Sejak
pemilihan itu berkuasalah Roh Tuhan atas Daud.[26]
Di dalam 2 Samuel. 23:1-2, inilah yang dikatakan oleh Daud: inilah perkataan
Daud terakhir, tutur kata Daud bin Isai dan tutur kata orang yangb diangkat
tinggi, orang yang diurapi oleh Yakub, Pemazmur yang disenangi di Israel: Roh
Allah berbicara dengan prantaraanku, firman-Nya ada di lidahku. Daud dapat
mengubah lagu-lagu Mazmur yang indah itu. Perlu kita ketahui bahwa Daud dapat
meakukannya karena Roh Allah ada padanya.[27]
2.6.6.
Otniel
Ketika Israel meraung-raung kepada Tuhan
karena merasakan kesakitan yang mendalam. Lalu Allah mencurahkan Roh-Nya kepada
Otniel, adik Kaleb, lalu bangkitlah ia membebaskan orang Israel. Diperanginya
Kusyang-Risyataim dan dikalahkannya.[28]
Alkitab mencatat sesuatu yang penting mengenai Otniel yaitu “Roh Tuhan
menggenapi dia dan ia menghakimi orang Israel. Ia maju berperang, lalu Tuhan
menyerahkan musuhnya”.[29]
2.6.7.
Debora
Jenis kenabian yang dimiliki itu berbeda
sekali dengan apa yang digambarkan tentang Debora. Gambaran Debora memang unik
di dunia Israel kuno, sebagai contoh bagaimana sikap dan tindakan orang yang
bergerak di bawah pengaruh roh Yahweh.
Tingkah laku Debora lebih mirip oknum-oknum dalam tradisi Kanaani. Peranan
Debora mirip sekali dengan peranan hakim-hakim karismatis, bahkan hampir tidak
dapat dipisahkan dari mereka. Nabi di Israel kuno tampak sebagai oknum yang
digerakkan oleh Roh Allah sampai nabi itu berintervensi dalam hidup bangsanya,
sehingga menghasilkan kebebasan.[30]
2.6.8.
Simson
Samson pemuda dari suku Dan (Hak.
13-16), juga “digerakkan oleh Roh Allah” (Hak. 13:25). Ibunya telah
diberitahukan oleh seorang malaikat bahwa “sejak dari kandungan ibunya anak itu
akan menjadi nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel
dari tangan orang Filistin” (Hak. 16: 19). Tetapi Roh Tuhan sewaktu-waktu
“berkuasa atas dia” (Hak. 14:6, 19;15:14; bnd. Hak. 16:28) dan berkat kekuatan
baru yang diperolehnya dari Roh itu, Simson menjadi penyelamat bagi suku dan
bangsanya sesuai maksud Tuhan yang semula (Hak. 14:4). Inilah suatu cerita
rakyat yang penuh humor yang segar, tetapi juga menjadi kesaksian tentang
bekerjanya prakarsa Tuhan dalam mengangkat pemimpin-pemimpin yang mampu
menyelamatkan umat-Nya yang tertindas itu.[31]
Alkitab pun tidak mengatakan bahwa kekuatan Simson terletak pada rambutnya.
Rambutnya hanyalah lambang lahiriah dan janji dan penyerahan seorang najir.
Sesudah ketujuh rambut jalinya dicukur, kekuatan lenyap dari padanya. Namun
demikian, ketika Simson terjaga, Alkitab tidak mengatakan kalau ia gagal karena
rambutnya di potong tetapi Tuhan telah meninggalkannya (Hak. 6:20). Ketika
rambutnya tumbuh kembali maka kekuatanya tidak secara otomatis kembali. Simson
menjadikan rambutnya sebagai tanda pembaharuan, penyerahan kepada Allah dan
kepada pekerjaan pembebasan yang untuk itu dia dipanggil Allah. Lalu ia berdoa
kepada Tuhan untuk memeperoleh kekuatan. Sekali lagi Roh Allah bergerak dengan
kuasa serta membawa kuasa yang sama yang telah dikenal Simson pada setiap
kejadian sebelumnya.[32]
jadi menurut saya Roh Allah berperan kepada Simson dan memberi dia kekuatan.
2.6.9.
Yefta
Yefta adalah seorang pahlawan yang gagah
berani dari suku Gilead (Hak 10:6-12,7). Tetapi hal ini belum menjadi panggilan
Tuhan. Saat para tua-tua Gilead datang meminta Yefta sebagai pemimpin melawan
Amon, bangsa tetangga mereka (11,1-10),
apakah Yefta sanggup menghadapi tantara orang Amon, dimana dia bersama
dengan kelompok-kelompok petualang-petualang
?. tiba-tiba “Roh Tuhan” menghinggapi Yefta (11, 29), dilaluinya daerah Gilead
dan daerah Manasye, sudah tentu untuk menyerahkan suatu angkatan Sukarelawan,
lantas ia berangkat dan sempat mengalahkan musuh yang mengancam itu. Roh Tuhan
melangkapi Yefta dengan apa yang dibutuhkan-Nya: kewibawaan atas orang-orangnya,
dan penyertaan Tuhan terhadap suatu lawan yang unggul. Tetapi dengan
perlengkapan Roh Allah yang dasyat sekalipu Yefta belum yakin sepenuhnya
terhadap kemenanganya: Dia bernazar kepada Tuhan (11,30-31), barulah berangkat
ke medan perang.[33]
2.6.10.
Gideon
Gideon, orang Manasye, dipanggil dan
diutus Tuhan dengan perantaraan Malaikat. Tugasnya adalah membebaskan suku-suku
Kanaan tengah dari penindasan orang Madian. Musuh sudah berkumpul di lenah
Yizreel, maka “Roh Tuhan menguasai Gideon; ditiupnyalah sangkakala” dan pasukan
dari empat suku mengikuti dia (Hak. 7:1-8:3). Karena Gideon dilengkapi
kebijaksanaan dan keberanian yang disertai Roh Tuhan. Ia pun Menang.[34]
Gideon di catat dalam kitab Hakim-hakim
bahwa sebelumnya Gideon adalah seorang yang pemalu yang bersembunyi di
sebuah tempat pembuatan anggur karena takud akan musuh, dan tidak ada kemampuan
apa-apa. Tetapi Roh Allah turun atasnya, ia benar-benar berubah.[35]
2.6.11.
Yesaya
"Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku;
Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang
sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung
kelepasan dari penjara." (Yesaya 61:1) Roh Allah menyertai para nabi yang
Tuhan perintahkan untuk menuliskan nubuatan atau penyataan Allah. Roh
Allah memberikan tuntunan kepada mereka
untuk menyatakan nubuatan dan penyataan Allah, Ia menjamin bahwa berita yang
disampaikan sungguh-sungguh pengilhaman dari Allah
2.6.12.
Yehezkiel
Nabi Yehezkiel menulis: Firman-Nya
kepadaku, hai anak manusia, bangun dan berdiri, karena aku hendak berbicara
kepada engkau. Sementara ia berbicara dengan aku, kembalilah rohku kedalam aku
dan ditegakkkanya lah aku. Kemudian aku mendengar Dia yang berbicara dengan aku (Yeh. 2:1-2).
Pada bagian lain, Yehezkiel menulis: lalu Roh itu mengangkat aku dan membawa
aku ke pintu gerbang Timur dan rumah Tuhan, pintu yang menghadap kesebelah
Timur. Lalu di dalam pintu itu ada dua puluh lima orang dan diantara mereka
kulihat Yaazanya bin Azus dan palaca yaitu pemimpin-pemimpin bangsa. Dan Roh
itu mengangkat aku dan membawa kembali ke dalam pengelihatan yang dari Roh
Allah ke negeri Kasdim kepada para pembuangan. Lalu menghilanglah pengelihatan
yang kulihat itu dari padaku dan aku sampaikan kepada para buangan itu segala
sesuatu yang diperlihatkan Tuhan kepadaku (Yeh. 11:1,24).[36] Jadi dari ayat ini jelas bahwa Roh Allah
diberikan kepada Yehezkiel berguna untuk Bernubuat.
III.
Analisa
Penyeminar
Analisa
saya sebagai penyeminar adalah peranan Roh Allah bagi Hamba Tuhan sangatlah
besar. Bagi para hamba Tuhan di Perjanjian Lama, tidak ada kekuatan atau daya
yang dapat dilakukan tanpa ada Roh Allah yang memberi kekuatan kepada hamba
Tuhan tersebut. Segala yang tidak mungkin dilakukan atau yang tidak bisa
dipikirkan dapat terlaksana jika Roh Allah ada dalam diri hamba Tuhan itu.
Menurut analisa saya sebagai penyeminar Roh Allah itu adalah roh yang
menciptakan, Roh Allah juga memperbaharui, Roh Allah juga yang memberikan
nubuatan, Roh Allah yang memberikan karunia, Roh Allah yang memberikan karunia,
Roh Allah yang memberikan kebijaksanaan, Roh Allah yang memberikan Kuasa, Roh
Allah yang menjadikan seseorang menjadi pemimpin. Jelas bahwa mustahil
pekerjaan dilakukan tanpa penyertaan Roh yang diberikan Allah kepada para hamba
Tuhan. Hamba yang disebut sebagai “eved”
yang artinya adalah budak atau juga seorang yang dimiliki oleh seorang tuan
yang berkuasa atas dirinya. Ketika seseorang dipilih melakukan suatu tugasnya,
Tuhan sendiri yang akan memperlengkapi mereka sehingga mereka mampu melakukan
apa yang menjadi kehendak Tuhan dan dapat menyatakan kenyataan rohani yang
tidak dapat dilihat oleh orang lain.
Dalam
kehidupan bergereja saat ini, tetap sebenarnya sebagai hamba Tuhan kita tidak
bisa lepas dari Roh Allah atau sekarang kita sebut sebagai Roh Kudus. Pada
kenyetaanya pada saat ini saya melihat bahwa banyak hamba Tuhan yang menganggap
bahwa segala sesuatu yang dilakukan luar biasa dalam sebuah gereja merasa itu adalah
kekuatan yang dia miliki. Maka dalam suatu gereja banyak bukan Allah yang
dipermuliakan namun hamba itu sendiri. Jika hamba Tuhan pada jaman modern tidak
dipenuhi Roh Kudus maka tidak akan ada hal yang luar bisa yang dilakukan atau
dapat menjadi panutan kepada jemaat lain. Kita harus belajar dari bebarapa
hamba Tuhan yang ada dalam perjanjian Lama dimana mereka memiliki hubungan yang
mesra dengan Tuhan sehingga Allah juga berkenan kepadanya dan memenuhi dia
dengan Roh Allah. Karena jika Roh Allah ada dalam diri kita kita dapat
melakukan pekara besar dan tidak bisa kita pikirkan.
IV.
Kesimpulan
Melalui
pemaparan diatas, kesimpulan yang dapat kita ambil Ruackh Yahweh adalah pelaksana dari semua kehendak Allah, ruakh ini bekerja di seluruh bumi, ruakh di utus oleh Allah (Maz. 104-30)
dan diberikan oleh Allah (Bil. 11:29, Yes. 42:1,5). Sedangakan hamba adalah
menurut makna harafiahnya, kata “hamba” menunjuk pada status yang amat rendah
dalam masyarakat. Tetapi di dalam PL kata ini justru mengandung makna yang tinggi
dan bermartabat. Jadi Roh Allah sangat berpengaruh dan memperlengkapi hamba
Tuhan dalam menjalani Tugasnya. Nabi-nabi dalam Perjanjian Lama menyaksikan
bahwa mereka berkata-kata dan menulis adalah sebagai hasil dari Roh Allah yang
meminpin dan memenuhi mereka. Tidak hanya nabi-nabi tetapi juga Allah memakai
Raja, hakim-hakim, dan yang lain sebagai hambanya untuk dipakai menjalankan apa
yang hendak lakukan atau inginkan.
V.
Daftar
Pustaka
Abineno J.L.Ch., Roh
Kudus Dan Pekerjaan-Nya, Jakarta: BPK-GM, 1982
Bakker F.L., Sejarah
Kerajaan Allah Jakarta: BPK-GM, 2000
Barth
Christoph, Teologi Perjanjian Lama,
Jakarta: BPK-GM, 2010
Barth C., Theologia
Perjanjian Lama, Jakarta: BPK-GM,
2008
Bath Marie-Claire, Tafsiran Alkitab : Kitab Yesaya Pasal 40-55, Jakarta: BPK-GM, 2007
Bergant Diane, Tafsir
Alkitab Perjanjian Lama, Yogyakarta: Kanisius, 2002
Browning W.R.F., Kamus
Alkitab, Jakarta: BPK-GM,2010
Davis Jhon D., The
Westminster Dictionary Of The Bible Philadelphia: The Westminter Press
Douglas J.D., Ensiklopedi
Alkitab Masa Kini (A-L), Jakarta: YKBK/OMF, 2002
Graham Billy, Roh Kudus, Kuasa Allah dalam Hidup Anda Bandung; Lembaga Literatur Babtis,
1996
Hadiwijono Harun, Inilah Syahadatku, Jakarta: BPK-GM, 1998
Heer J.j. de & P.S. Naipospos, Nama-Nama Pribadi, Jakarta: BPK-GM, 2008
Heer J.J. De, Tafsiran
Injil Matius Ps 1-22, Jakarta: BPK-GM, 2008
Hinson David F., Sejarah
Israel Pada Jaman Alkitab Jakarta: BPk-GM, 2004
Horton Stanley M., Oknum Roh Kudus Malang: Gandum Mas, 2000
Jeremias W.Zimmerli & J., The Servant Of God, Michigan: University Press, 1979
Karkkainen Velli Matti, Pneumatology, Michigan: Baker Akademik, 2002
Maric Prys Jerry MacGregor &, 1001 Fakta Mengejutkan Tentang Allah,
Yogyakarta: Andi, 2003
Mathias W.N. Mceirath & Billy, Enslklopedi Alkitab Praktis, Bandung:
Lembaga Literatur Baptis, 1978
Mowvley Harry, Penuntun
Kedalam Nubuat Perjanjian Lama, Jakarta: BPK-GM
Packer J.L., “Holy
Spirit” dalam New Dictionary Of Theology, Leicester: Inter-Varsity Press,
1988
Poerwadaminta W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarata: Balai Pustaka, 1988
Prince Derek, Roh
Kudus Dalam Diri Anda, Jakarta: Yayasan Pekabar Injil Imanuel, 1994
Ranoh Ayub, Kepemimpinan
Kharismatis: tinjauan teologis-etis atas kepemimpinan, Jakarta: BPK-GM,
2006
Renner U. Metzner & H.P.V., Penelaahan
Alkitab Tentang Hidup Baru, Jakarta: BPK-GM, 2004
Singgit Emanuel Gerrit, Dua Konteks, Jakarta: BPK-GM, 2009
Smalle S.S., Roh
Dalam Ensiklopedi Alkitab MAsa kIni Jilid II (M-Z), (ed), J.D. Douglas,
Jakarta: YKBK,2009
Vanbemeran Williem A., Dictionary Of The Old Testament Theology and Exegetis (Vol.3),
Amerika: Designed and Typest, 1984
Verkyuil J., Aku
Percaya, Jakarta: BPK-GM, 2003
Vriezen Th.C., Agama
Israel Kuno Jakarta: BPK-GM, 2006
[1] W.R.F. Browning, Kamus Alkitab, (Jakarta: BPK-GM,2010),
386
[2] W.J.S. Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarata:
Balai Pustaka, 1988), 830
[3] Jerry MacGregor & Maric
Prys, 1001 Fakta Mengejutkan Tentang
Allah, (Yogyakarta: Andi, 2003), 255
[4] J. Verkyuil, Aku Percaya, (Jakarta: BPK-GM, 2003), 45
[5] S.S. Smalle, Roh Dalam Ensiklopedi Alkitab MAsa kIni
Jilid II (M-Z), (ed), J.D. Douglas, (Jakarta: YKBK,2009), 361
[6] J.L.Packer, “Holy Spirit” dalam New Dictionary Of Theology, (Leicester:
Inter-Varsity Press, 1988), 316
[7] Jhon D. Davis, The Westminster Dictionary Of The Bible
(Philadelphia: The Westminter Press), 253
[8] Jhon D. Davis, The Westminster Dictionary Of The Bible,
253
[9] Williem A. Vanbemeran, Dictionary Of The Old Testament Theology and
Exegetis (Vol.3) (Amerika: Designed and Typest, 1984), 1075
[10] J.L.Ch. Abineno, Roh Kudus Dan Pekerjaan-Nya, (Jakarta:
BPK-GM, 1982), 15
[11] Harun Hadiwijono, Inilah Syahadatku, (Jakarta: BPK-GM,
1998), 121-122
[12] ......, KBBI, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), 294
[13] W.Zimmerli & J. Jeremias, The Servant Of God, (Michigan:
University Press, 1979), 190
[14] Diane Bergant, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama,
(Yogyakarta: Kanisius, 2002), 515
[15] Emanuel Gerrit Singgit, Dua Konteks, (Jakarta: BPK-GM, 2009),
188
[16] J.D. Douglas, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini (A-L),
(Jakarta: YKBK/OMF, 2002), 306
[17] W.N. Mceirath & Billy
Mathias, Enslklopedi Alkitab Praktis,
(Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 1978), 49
[18] J.J. De Heer, Tafsiran Injil Matius Ps 1-22, (Jakarta:
BPK-GM, 2008), 66
[19] Velli Matti Karkkainen, Pneumatology, (Michigan: Baker Akademik,
2002), 23-25
[20] Ayub Ranoh, Kepemimpinan Kharismatis: tinjauan teologis-etis atas kepemimpinan,
(Jakarta: BPK-GM, 2006), 120
[21] Ayub Ranoh, Kepemimpinan Kharismatis: tinjauan teologis-etis atas kepemimpinan, 121
[22] Derek Prince, Roh Kudus Dalam Diri Anda, (Jakarta:
Yayasan Pekabar Injil Imanuel, 1994), 11-12
[23]U. Metzner & H.P.V.
Renner, Penelaahan Alkitab Tentang Hidup Baru, (Jakarta: BPK-GM, 2004 ), 4
[24]Harry Mowvley, Penuntun Kedalam Nubuat Perjanjian Lama,
(Jakarta: BPK-GM), 28
[25] Marie-Claire Bath, Tafsiran Alkitab : Kitab Yesaya Pasal 40-55
(Jakarta: BPK-GM, 2007) 100
[26] C. Barth, Theologia Perjanjian Lama,
(Jakarta: BPK-GM, 2008)72
[27] David F. Hinson, Sejarah Israel Pada Jaman Alkitab
(Jakarta: BPk-GM, 2004), 116
[28] F.L. Bakker, Sejarah Kerajaan Allah (Jakarta: BPK-GM,
2000), 450
[29] Stanley M.Horton, Oknum Roh Kudus (Malang: Gandum Mas, 2000),
35
[30]Th.C. Vriezen, Agama Israel Kuno (Jakarta: BPK-GM,
2006) 224
[31]
Christoph Barth, Teologi
Perjanjian Lama, (Jakarta: BPK-GM, 2010), 71
[32] Stanley M.Horton, Oknum Roh Kudus, 39
[33] C.Barth, Theologia Perjanjian Lama 2, 70
[34] Christoph Barth, Teologi Perjanjian Lama, 60
[35] J.j. de Heer & P.S.
Naipospos, Nama-Nama Pribadi,
(Jakarta: BPK-GM, 2008), 92
[36] Billy Graham, Roh Kudus, Kuasa Allah dalam Hidup Anda (Bandung;
Lembaga Literatur Babtis, 1996), 54
Langganan:
Postingan (Atom)